Sebenarnya saya sebagai orang lokal, agak lucu juga dengan pernyataan "tidak ilmiah" dari orang se"pintar" itu. Ada perasaan agak terganggu juga. Selama ini orang lokal (di manapun daerahnya) selalu menjaga keberlanjutan lanskapnya, meskipun istilah lanskap tidak familiar bagi mereka. Hal ini karena mereka sadar bahwa mereka tidak akan pernah bertahan tanpa sokongan dari lingkungannya, dari ekosistemnya, dari lanskapnya, dari alamnya... Masuk akal bukan?
Nah, malam ini, saya baca-baca jurnal dan artikel mengenai masyarakat adat, hutan adat, kearifan lokal (sebenarnya ini sekaligus untuk kepentingan penelitian saya, hehe). Ada satu kutipan artikel yang saya perlu tandai:
Terdapat lima prinsip dasar pengelolaan sumber daya alam yang bisa dicermati dalam budaya Dayak, yaitu: keberlanjutan, kebersamaan, keanekaragaman hayati, subsisten, dan kepatuhan kepada hukum adat. Dengan kelima prinsip ini, masyarakat Dayak menjaga kelestarian alamnya, meskipun seringkali mereka dipersalahkan dengan kerusakan hutan yang terjadi saat ini.
-Yasir Al Fatah & Betty Tio-
Sangat menarik. Insya Allah di postingan berikutnya, setelah saya menyelesaikan penulisan proposal penelitian saya, saya akan bahas satu-per-satu mengenai hal tersebut. Dari pemahaman saya pribadi, tentu saja... ^_*
Okey, I hope i will see you on next post! ASAP!
0 comments:
Posting Komentar
Bahasa adalah budaya. Silakan tinggalkan komentar di sini ya! :)